Selasa, 30 November 2010

KALIMANTAN


Pulau Kalimantan
terdiri dari keindahan alam yang penuh dengan warisan Budaya

Pulau terbesar ketiga di dunia, Borneo, dibagi oleh tiga negara: Brunei Darussalam, Indonesia dan Malaysia. Pulau yg memiliki 2/3 dari  wilayah Indonesia ialah pulau kalimantan.
Dahulu, sebagian besar Kalimantan adalah hutan dengan hutan hujan tropis tetapi sekarang ini telah banyak berkurang oleh penebangan dan pertanian. Saat ini kurang dari setengah pulau yang tertutup hutan dan bahkan sebagian kecil dapat diklasifikasikan sebagai tersentuh, atau hutan primer.

Meskipun kehilangan hutan ini, para ilmuwan percaya bahwa mungkin Borneo memiliki 6 persen dari keanekaragaman hayati dunia. Peneliti dari laporan World Wildlife menemukan bahwa ada 361 spesies hewan ditemukan di pulau kalimantan antara tahun 1994 dan 2004.

Salahsatnnya Kalimantan Timur yang memiliki sungai terpanjang di kalimantan, sungai Mahakam, kalimantan timur berkembang menjadi kawasan industri maju. ini merupakan kontribusi dari posisinya sebagai produsen utama minyak dan kayu, dan sebagai provinsi terbesar kedua di Indonesia. juga adat kalimantan, adat dayak, di provinsi ini kita bisa menemukan banyak bahan budaya dayak. 80 percen dari provinsi ini ditutupi oleh hutan.

  
 Kerajinan Getah Nyatu Tembus Mancanegara 

Kerajinan Getah Nyatu, salah satu produk kerajinan tangan andalan dari Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah menembus mancanegara, antara lain dibawa wisatawan mancanegara sebagai cinderamata.
Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menangah 
(UMKM) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Kapuas, Hatta Setia mengatakan Selasa (23/3), sebagian besar wisman mendapat kerajinan tersebut dari toko souvenir yang ada di Pulau Bali. Karena sebagian besar kerajinan tangan tersebut dibeli pengusaha toko souvenir Pulau Dewata tersebut untuk 
dijual kepada wisman maupun wisatawan nusantara sebagai cinderamata.

Namun ia sendiri tidak mengetahui secara pasti, wisatawan dari negara mana saja yang banyak membeli kerajinan khas Kabupaten Kapuas tersebut. Sampai sejauh ini kerajinan getah Nyatu masih belum dapat diekspor sebagai komoditas andalan karena bahan baku yang sulit didapat untuk memenuhi permintaan ekspor. "Para perajin masih kesulitan mendapatkan bahan baku, itulah alasan kenapa kerajinan ini belum bisa memenuhi tawaran ekspor," katanya.

Kerajinan getah nyatu dibuat dengan berbagai bentuk mulai dari gantungan kunci, tempat alat tulis, hiasan dinding maupun hiasan meja bermotif khas Dayak Kalteng dengan harga jual mulai dari puluhan ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah tergantung ukuran dan bentuk kerajinan. Getah Nyatu berasal dari pohon Nyatu yang umumnya berasal dari hutan-hutan lebat yang ada di wilayah Kalimantan seperti Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Selain kerajinan getah nyatu, kerajinan tangan anyaman rotan juga masih diminati wisatawan asing namun sampai sejauh ini juga belum dapat perhatian berbagai pihak di Kabupaten Kapuas, yang menjadikan kerajinan tersebut sebagai komoditas ekspor, walaupun bahan baku rotan melimpah.

Data yang didapat dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Kapuas menyebutkan, realisasi ekspor kabupaten Kapuas pada 2009 mencapai US$19.117.896,30, turun dibanding 2008 yang mencapai US$35.749.871,68.

Realisasi ekspor tersebut berasal dari karet SIR 20, moulding atau dowels, plywood, rotan asalan dan batu bara. Penurunan ekspor pada 2009 diakibatkan tidak ada nilai ekspor pada komoditas plywood yang selama ini menjadi andalan Kabupaten Kapuas. Volume ekspor Kabupaten Kapuas 2008 untuk plywood lebih dari 2.266 meter kubik dengan nilai US$1.029.920,90. (Ant/ICH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar